Konsep Pemanfaatan Internet Untuk Pendidikan Berbasis E-Learning di Bojonegoro

By | 21.32 Leave a Comment
Konsep Pemanfaatan Internet Untuk Pendidikan Berbasis E-Learning di BojonegoroMenindak lanjuti dari live tweet yang saya kirimkan ke bapak bupati bojonegoro @KangYotoBjn, Mengenai mengenai strategi pembelajaran di era digital dalam memaksimalkan program Bojonegoro Digital Society, maka dengan ini saya akan menjabarkan beberapa konsep untuk mewujudkan pendidikan dibojonegoro berbasis e-learning.


Tiga pilar utama konsep sekolah digital ialah komputer, internet dan content. Dua yang pertama merupakan infrastruktur yang tergantung dari luar, yakni vendor dan penyedia teknologi. yang awalnya dapat dipilih tetapi selanjutnya harus mengikuti sistem tersebut. pilar ketiga yakni content, materinya sangat bervariasi namun tentunya harus sesuai pemakai

Dalam sekolah digital yang dimaksud dengan pemakai ialah siswa - guru - staf administrasi, oleh karena itu content yang baik jika mencakup ketiganya. untuk mendapatkan kesuksesan penerapan sekolah digital dari sisi pembelajaran (siswa - guru) maka content yang dihasilkan guru memiliki peran yang cukup besar kalau tidak mau dikatakan yang utama.

>> BLOG DAN EMAIL <<


 Blog
Dalam sekolah digital , selain pertemuan kelas adalah memanfaatkan jaringan internet.  Tahap awal adalah komunikasi satu arah dengan menampilkan materi pelajaran dalam blog guru , sehingga siswa dapat melakukan download materi-materi digital untuk selanjutnya dipelajari. Selain itu, dapat juga untuk menampilkan file pekerjaan siswa sehingga dapat dipelajari oleh rekan siswa lainnya.

Pada tahap ini yang ideal adalah para guru dapat membuat sendiri Blognya, mengapa demikian ? Seperti halnya produk karya tulis lainnya, tentu akan berbeda jika suatu ide dapat ditulis sendiri dengan ide yang dituliskan orang lain. Karena bagaimanapun juga suatu karya tulis akan mempunyai karakter yang khas dari penulis itu sendiri. Untuk suatu content blog yang terbatas, program MS-Word dan MS-PowerPoint telah menyediakan fitur untuk mengubah formatnya ke format html yang selanjutnya dapat di upload ke server.


Pemanfaatan internet dalam diskusi kelompok
Foto : Didik Setiawan
Dalam praktik, mewajibkan staf pengajar untuk membuat blog sendiri tentu tidaklah mudah. Salah satu strategi, sebaiknya pihak sekolah dapat bekerjasama dengan team khusus ( Komunitas Blogger / Relawan TIK / Team TIK Sekolah ) untuk mengelola suatu portal web pembelajaran dan membuat template-template khusus untuk dapat digunakan untuk menuliskan content blog. Dengan sedikit pelatihan maka para guru tinggal mengisi template tersebut , dan apabila masih kurang jelas dapat berkonsultasi lagi dengan team khusus tersebut. Hasil content dari para guru sebaiknya direview, agar sama kualitasnya antara satu dengan yang lain. Materi yang direview adalah yang bersifat umum, misalnya format dsb. Karena blog yang dibuat akan mencerminkan lembaganya maka sebaiknya pembuatan blog oleh guru dianggap seperti “penulisan makalah ilmiah”, termasuk juga pemberian insentif jika memenuhi suatu kualitas tertentu.

Pelatihan Blog untuk Guru
Foto : Komunitas Blogger Bojonegoro
Cara yang paling mudah untuk membuat suatu blog berkualitas adalah dengan melihat contoh blog yang sudah ada. Sebagai catatan bahwa blog yang baik belum tentu yang paling banyak gambar atau animasinya. Suatu blog yang baik adalah yang mampu menjawab keingintahuan pengunjung secara cepat. Jika itu blog guru, maka selain materi pelajaran yang ditampilkan sebaiknya ada juga informasi internet yaitu alamat-alamat website / blog lain (link-link) yang dapat digunakan untuk menambah wawasan pembelajaran dari materi yang sedang ditekuninya. Daftar link-link yang sudah pernah dikunjungi guru dan direkomendasikan merupakan peta yang menarik dan sangat membantu siswa untuk menemukan secara cepat dan tepat permasalahan yang dibahas. Internet memang menyediakan informasi yang banyak, tetapi tanpa petunjuk yang baik maka pencarian tersebut ibarat orang yang mencari satu jenis tumbuhan di hutan yang luas, perlu waktu untuk menyisir satu persatu, meskipun dalam praktiknya telah tersedia mesin pencari hebat seperti Google. Berbicara tentang Google, perlu diperhatikan bahwa situs tersebut mempunyai gambar yang minim, tetapi tetap menjadi website yang  paling banyak dicari. Jadi, fungsi untuk menyajikan content yang cepat akan lebih penting dari tampilannya.


 Email
Tahap selanjutnya adalah membentuk komunikasi dua arah melalui email. Untuk memulai komunikasi dapat dibuat tugas ke siswa yang pengumpulannya melalui email. dengan memberi tenggat waktu pengumpulan diharapkan siswa segera mengerjakannya. jika siswa tidak mengumpulkan tugas sesuai tenggat waktu yang diberikan, maka tugas itu mereka tidak mendapatkan nilai.

tugas email ini dapat diumumkan di blog guru tersebut, dan diumumkan secara terbuka di blog siapa - siapa saja yang telah mengirimkan tugas via email.


KESIMPULANNYA ??

Pengembangan internet untuk pembelajaran memerlukan infrastruktur dan perlu perencanaan matang. Di satu sisi, para guru dapat mengembangkan sistem pembelajaran yang efektif berbasis internet bila instansi yang bersangkutan menyediakan infrastruktur yang cukup, tetapi disisi lain kesiapan, kreativitas dan kemauan guru berperan penting untuk membuat sekolah digital itu hidup (tumbuh dan berkembang). dan ini merupakan konsep yang paling sederhana. salam
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar :