Love is not Entitled

By | 21.17 Leave a Comment

Bukan perkara sekarang asal suka,tapi mampukah kita saling mengerti sampai habis durasi waktu dari-Nya. Bukan orang yang bisa memikat hati saat ini, tapi lebih mirip prinsip teguh dan konsekuen sampai nanti. Bukan hanya masalah penyajian desain rumah nan apik, tapi juga tentang sesuatu yang tak terlalu terlihat tapi sangat berpengaruh terhadap kokohnya rumah kita, dialah “pondasi”. 

Ku lirik sana sini. Lebih dari satu, dua, tiga, empat, dst berkonflik ria. Sejenis galau. Tak berniat munafik, karena galau terdeklarasi sebagai kewajaran. Kewajaran tapi bukan permainan. Karena jauh berbeda dengan kasus membeli sepatu, yang seenaknya kita tukar ketika tak cocok. Tak sama dengan perkara membeli baju, yang seenaknya kita bisa beli dan beli lagi ketika usang. Tapi ini sejenis perkara serius. Mereka bilang itu “Cinta”. Sesuatu yang tak mudah didefinisikan. Karena cinta tak hanya tentang rasa. Cinta juga bukan sekedar tutur kata. Tapi semacam “penawar racun hati”. Mirip peristiwa detoksifikasi. Penawar racun2 yang barangkali akan menggelitik hati kita.

Tersurat janji Allah dalam Al-Qur’an :
……………dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula……………(QS: An Nuur : 26)
@cfadheli 
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar :